Racun yang Tak Disadari
Oleh : Yasin
Mahasiswa Kimia
UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Tepatnya pukul 07.30 WIB pagi, hari Senin 13 Maret 2017. Beban tersendiri bagi para mahasiswa jika harus berangkat kuliah pagi-pagi dengan membawa tugas kuliah. Tugas kuliah yang tentu nya sesuai jurusan ialah Kimia di Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di pagi itu dihadapkan dengan mata kuliah Kimia B3 (Bahan Berbahaya dab Beracun), tidak asing memang kedengaran nya ketika mendengar kata kimia, bagi mayoritas kalangan awam indonesia menganggap kimia adalah racun.....gejala yang memerlukan pencerahan.
1. Kacang merah (Phaseolus vulgaris)
Racun alami yang dikandung oleh kacang merah disebut fitohemaglutinin (phytohaemagglutinin), yang termasuk golongan lektin.Keracunan makanan oleh racun ini biasanya disebabkan karena konsumsi kacang merah dalam keadaan mentah atau yang dimasak kurang sempurna. Gejala keracunan yang ditimbulkan antara lain adalah mual, muntah, dan nyeri perut yang diikuti oleh diare. Telah dilaporkan bahwa pemasakan yang kurang sempurna dapat meningkatkan toksisitas sehingga jenis pangan ini menjadi lebih toksik daripada jika dimakan mentah. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya keracunan akibat konsumsi kacang merah, sebaiknya kacang merah mentah direndam dalam air bersih selama minimal 5 jam, air rendamannya dibuang, lalu direbus dalam air bersih sampai mendidih selama 10 menit, lalu didiamkan selama 45-60 menit sampai teksturnya lembut.
Singkong mengandung racun linamarin dan lotaustralin, yang keduanya termasuk golongan glikosida sianogenik. Linamarin terdapat pada semua bagian tanaman, terutama terakumulasi pada akar dan daun. Singkong dibedakan atas dua tipe, yaitu pahit dan manis. Singkong tipe pahit mengandung kadar racun yang lebih tinggi daripada tipe manis. Jika singkong mentah atau yang dimasak kurang sempurna dikonsumsi, maka racun tersebut akan berubah menjadi senyawa kimia yang dinamakan hidrogen sianida, yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Singkong manis mengandung sianida kurang dari 50 mg per kilogram, sedangkan yang pahit mengandung sianida lebih dari 50 mg per kilogram. Meskipun sejumlah kecil sianida masih dapat ditoleransi oleh tubuh, jumlah sianida yang masuk ke tubuh tidak boleh melebihi 1 mg per kilogram berat badan per hari. Gejala keracunan sianida antara lain meliputi penyempitan kerongkongan, mual, muntah, sakit kepala, bahkan pada kasus berat dapat menimbulkan kematian. Untuk mencegah keracunan singkong, sebelum dikonsumsi sebaiknya singkong dicuci untuk menghilangkan tanah yang menempel, kulitnya dikupas, dipotong-potong, direndam dalam air bersih yang hangat selama beberapa hari, dicuci, lalu dimasak sempurna, baik itu dibakar atau direbus. Singkong tipe manis hanya memerlukan pengupasan dan pemasakan untuk mengurangi kadar sianida ke tingkat non toksik.
Racun alami pada pucuk bambu termasuk dalam golongan glikosida sianogenik. Untuk mencegah keracunan akibat mengkonsumsi pucuk bambu, maka sebaiknya pucuk bambu yang akan dimasak terlebih dahulu dibuang daun terluarnya, diiris tipis, lalu direbus dalam air mendidih dengan penambahan sedikit garam selama 8-10 menit. Gejala keracunannya mirip dengan gejala keracunan singkong, antara lain meliputi penyempitan kerongkongan, mual, muntah, dan sakit kepala.
Contoh biji buah-buahan yang mengandung racun glikosida sianogenik adalah apel, aprikot, pir, plum, ceri, dan peach. Walaupun bijinya mengandung racun, tetapi daging buahnya tidak beracun. Secara normal, kehadiran glikosida sianogenik itu sendiri tidak membahayakan. Namun, ketika biji segar buah-buahan tersebut terkunyah, maka zat tersebut dapat berubah menjadi hidrogen sianida, yang bersifat racun. Gejala keracunannya mirip dengan gejala keracunan singkong dan pucuk bambu. Dosis letal sianida berkisar antara 0,5-3,0 mg per kilogram berat badan. Sebaiknya tidak dibiasakan mengkonsumsi biji dari buah-buahan tersebut di atas. Bila anak-anak menelan sejumlah kecil saja biji buah-buahan tersebut, maka dapat timbul kesakitan akibat keracunan dan pada sejumlah kasus dapat berakibat fatal.
Racun alami yang dikandung oleh kentang termasuk dalam golongan glikoalkaloid, dengan dua macam racun utamanya, yaitu solanin dan chaconine. Biasanya racun yang dikandung oleh kentang berkadar rendah dan tidak menimbulkan efek yang merugikan bagi manusia. Meskipun demikian, kentang yang berwarna hijau, bertunas, dan secara fisik telah rusak atau membusuk dapat mengandung kadar glikoalkaloid yang tinggi. Racun tersebut terutama terdapat pada daerah yang berwarna hijau, kulit, atau daerah di bawah kulit. Kadar glikoalkaloid yang tinggi dapat menimbulkan rasa pahit dan gejala keracunan berupa rasa seperti terbakar di mulut, sakit perut, mual, dan muntah. Sebaiknya kentang disimpan di tempat yang sejuk, gelap, dan kering, serta dihindarkan dari paparan sinar matahari atau sinar lampu. Untuk mencegah terjadinya keracunan, sebaiknya kentang dikupas kulitnya dan dimasak sebelum dikonsumsi.
Tomat mengandung racun alami yang termasuk golongan glikoalkaloid. Racun ini menyebabkan tomat hijau berasa pahit saat dikonsumsi. Untuk mencegah terjadinya keracunan, sebaiknya tidak mengkonsumsi tomat hijau dan jangan pernah mengkonsumsi daun dan batang tanamam tomat.
Parsnip mengandung racun alami yang disebut furokumarin (furocoumarin).
Mahasiswa Kimia
UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Tepatnya pukul 07.30 WIB pagi, hari Senin 13 Maret 2017. Beban tersendiri bagi para mahasiswa jika harus berangkat kuliah pagi-pagi dengan membawa tugas kuliah. Tugas kuliah yang tentu nya sesuai jurusan ialah Kimia di Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di pagi itu dihadapkan dengan mata kuliah Kimia B3 (Bahan Berbahaya dab Beracun), tidak asing memang kedengaran nya ketika mendengar kata kimia, bagi mayoritas kalangan awam indonesia menganggap kimia adalah racun.....gejala yang memerlukan pencerahan.
Hal paling menarik dari mata kuliah ini ketika mengupas masalah racun. Ternyata racun dapat di klasifikasikan menjadi dua racun biotik dan racun abiotik. Racun biotik tentu nya sudah ada awang-awang mengenai pengertian nya....yaaap, tepat sekali bio berarti mahluk hidup,,,kesimpulan nya bahwa racun biotik adalah racun yang sumber nya dari mahluk hidup, yang bisa berasal dari Mikroba, Tanaman/Tumbuhan dan bahkan hewan. Tentu kalian heran jika ada yang mengatakan bahwa singkong itu beracun,,,nah jika singkong beracun tidak menutup kemungkinan bahwa makanan lain yang biasa dikonsumsi juga beracun....yap tepat sekali banyak makanan yang tidak disadari ternyata ada kandungan racun nya, baik racun itu dari dalam unsur bio itu sendiri atau racun akibat salahnya perlakuan. Menurut PBOM RI, ada beberapa tanaman pangan yang mengandung racun alami, diantara nya:
1. Kacang merah (Phaseolus vulgaris)
http://kesehatan-kulit.info/manfaat-kacang-merah-untuk-kesehatan/ |
2. Singkong
https://www.merdeka.com/peristiwa/kini-giliran-harga-singkong-naik-tinggi-rp-14-ribu-per-kilogram.html |
3. Pucuk bambu (rebung)
http://sitedak.blogspot.co.id/2015/12/pencegahan-keracunan-racun-alami-dari.html |
4. Biji buah-buahan
http://www.ayayank.com/2012/04/biji-buah-apel-ternyata-beracun.html |
5. Kentang
https://atikofianti.wordpress.com/2011/04/26/khasiat-kentang/ |
6. Tomat Hijau
http://bimaitumbojo.blogspot.co.id/2012/02/tomat-dengan-multi-khasiatnya.html |
Tomat mengandung racun alami yang termasuk golongan glikoalkaloid. Racun ini menyebabkan tomat hijau berasa pahit saat dikonsumsi. Untuk mencegah terjadinya keracunan, sebaiknya tidak mengkonsumsi tomat hijau dan jangan pernah mengkonsumsi daun dan batang tanamam tomat.
7. Parsnip (semacam wortel)
http://dapurdavincka.blogspot.co.id/2016/05/resep-mpasi-puree-wortel-dan-parsnip.html |
Diatas tersebut merupakan beberapa tanaman pangan yang memiliki kandungan racun alami, semoga setelah membaca ini dapat lebih waspada dan berhati-hati serta mencari tau cara pengolahan yang baik dan benar demi kelangsungan hidup.
Tapi yang perlu di ingat semua makanan pangan tersebut lebih banyak manfaat nya, asal konsumsi yang tidak berlebihan dan disajikan dengan baik.
Tapi yang perlu di ingat semua makanan pangan tersebut lebih banyak manfaat nya, asal konsumsi yang tidak berlebihan dan disajikan dengan baik.
Keep Spirit.....
Komentar
Posting Komentar