AIR MATA DI ATAS SAJADAH

Ketika siang berganti senja, rona warna merah senja membuat langit terpukau bagaikan meghiasi bibir langit dengan lipstick merah delima yang membuat awan-awan menari melihat keelokan warna senja. matahari bersembunyi di balik bilik peraduan seakan merasa malu akan keelokan merah senja. di atas sana, rombongan burung-burung megepakkan sayap kembali ke sarang peraduaanya. Suara adzan di setiap surau memanggil jiwa-jiwa untuk meninggalkan segala aktifitasnya dan menuaikan kewajiban pada Tuhannya. Burung-burung dan pepohonanpu ikut bertasbih memuji kebesaran dan keagungan Tuhanya. pun tak tertinggal, salah satu makhluk Tuhan yang tidak memiliki akal juga bertasbih memuji keagungan Tuhannya, bersyukur akan bermanfaatnya diri mereka untuk makhluk-makhluk Tuhan yang berakal.

Image result for nangis di sajadah
https://myfitriblog.wordpress.com/category/tulisan/page/34/

"Yuni…nggak solat di masjid?? Sudah adzan  nak". Ibu mengingatkan diriku, karena dia tau kalau setiap hari aku selalu solat magrib dan isya di masjid. "nggak bu..solat di rumah saja". Jawabku  memalas dengan suara yang tertahan oleh bantal di pipiku. Aku terus menangis memikirkan  impianku  ingin kuliah di jogja. Dan bagaimaa caranya aku  bisa meluluhkan hati ibu dan ayah agar mereka mengijinkan aku untuk kuliah di jogja. Tapi aku yakin aku pasti bisa, Tuhan pasti mendegar dan mengabulkan niat baik hamba-hambaNYA. Aku bangun dari tempat tidur dan bergegas mengambil wudhu, ku langkahkan kaki keluar rumah dan berdiri sejenak depan pintu, menyaksikan anak-anak yang lari kejar-kejaran di gag depan rumah dan ibu yang sibuk memberi makan ternak. sudah biasa kalau sudah masuk magrib, gang rumahku selalu ramai, dimulai dari anak-anak bahkan ibu-ibu yang duduk ngerumpi di teras rumah salah satu dari tetangga, tapi kebanyakan ibu-ibu termasuk aku dan teman-teman sebaya lainnya duduk di depan rumah bibiku, karena di depan rumah bibiku  ada serambi untuk duduk-duduk.

Ayunan langkah  kaki yang penuh harapan menuju  ke tempat wudhu, dalam basuhan air wudhu berharap sucinya jiwa dan bersinarnya wajah oleh  nur illahi. Mengenakkan ruku dengan mengahadapkan wajah ke arah  kiblat, bersama`an dengan takbiratul ikhram dan niatan dalam hati, ku hilangkan semua bayangan-bayangan yang ada. Dalam solat, Satu yang selalu terucap dalam hatiku, keinginan terbesarku untuk melanjutkan studi di  jogja. Lantunan ayat-ayat allah yang ku lafadzkan dalam solat, membuat air mata berlinang, kedua kakiku terasa lumpuh dan tak sanggup berdiri. Di penghujung solat, ku panjangkan sujud, membiarkan air mata harapan menetes di atas sajadah, biarkan hati memohon dengan lisan yang kaku seribu bahasa. Ku lirikkan salam pada malaikat yang setia mencatat segala aktifitas dan perbuatan, semoga kebaikan selalu di torehkan. Kedua telapak tangan menengadah pada kebesaran-Nya
.
            "ya allah,,yang maha pengasih dan penyayang, yang maha mengetahui segala yang tersirat dan tersurat. Berikan hamba petunjukMU, jalan  yang terbaik untuk hidup hamba. Jikalau memang engkau mengijinkan hamba untuk melanjutkan studi di jogja,,maka bukakanlah hati kedua otrang tua hamba untuk mengijinkan hamba kuliah di jogja. Dan  pabila engkau tidak meridhoi niat hamba, maka berikan yang terbaik untuk hamba. Kepadamulah hamba pasrahkan segalanya. Semua keputusanMu adalah yang terbaik untuk hidup hamba,,karena engkaulah hakim yang seadil-adilnya. Dengarkanlah rintihan dan harapan hati hambamu ya robb,,,yang hanya ingin menimba ilmu di perantauan,,,di kota pendidikan. Robbana atina fiddunya hsanah,,wafil akhirati hasanah wakina azabannar".

Tetesan air mata membekas pada mukenah yang ku kenakkan. Ku basuh wajah dengan do`a, bersujud memohon kasihNYA. Beranggas dari sujud, menghampiri tempat meja belajar, aku mengambil mushaf dengan penuh kasih, aku  membuka lembaran-lembaran mushaf  dengan membaca ta`awudz dan basmalah. Ku hayati di setiap kandungan ayat-ayatNYA. Surah yasin yang ku lantunkan begitu menggetarkan jiwaku, menahan air mata, membaca dengan penuh harapan.

  "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia".

Kandungan ayat terakhir pada surah yasin begitu  ku hayati, aku semakin yakin akan ke Esa`anNYA. Perlahan ku melafadzkannya,,,air mata menetes dengan penuh keyakinan, janjiNYA tak pernah ingkar. 


Oleh: Wahyuningsih-MHS UII Yogyakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tumbuhan Khas Bima

TRADISI BERLADANG MASYARAKAT BIMA

Kupu-Kupu Malam Penggorok Dari Gunung tambora

Sepenggal Kisah di Rato

Surga yang Merana

KIMIAWAN HEBAT : Al-Razi (Ilmuan Islam)

Racun yang Tak Disadari

Perjalanan Waktu : Penemuan Masa Lalu

Ini Cerita Kita